Perempuan terkadang merasa sulit menurunkan berat badan
dibandingkan laki-laki. Ternyata, itu bukanlah sekedar perasaan. Banyak
faktor ilmiah yang menyebabkan perempuan lebih sulit untuk membakar
lemak tubuh dibandingkan laki-laki.
Inilah alasan wanita sulit menurunkan berat badan.
1. Wanita memiliki lebih banyak lemak dibandingkan ototPerempuan
lebih banyak memiliki lemak dibandingkan otot di dalam tubuh. Jaringan
otot bersifat lebih aktif dari jaringan lemak. Kalori yang tersimpan
dalam otot lebih mudah terbakar. Pria yang memiliki jumlah otot lebih
banyak dibandingkan wanita lebih mudah untuk menurunkan berat badan.
Dibandingkan lelaki, jumlah lemak yang ada pada tubuh perempuan
hampir mencapai dua kali lipatnya. Sebagai calon ibu, lemak ini penting
diperlukan untuk membantu ketika hamil dan menyusui.
2. Distribusi lemak
Distribusi lemak pada perempuan dan pria juga berbeda. Perempuan lebih banyak memiliki lemak di bagian bawah tubuh. Sementara itu, lelaki menumpuk lemaknya di tubuh bagian atas.
Distribusi lemak pada perempuan dan pria juga berbeda. Perempuan lebih banyak memiliki lemak di bagian bawah tubuh. Sementara itu, lelaki menumpuk lemaknya di tubuh bagian atas.
Ada perbedaan sifat lemak yang cukup mendasar tergantung dari
letaknya di dalam tubuh. Lemak bagian atas lebih cepat terbakar
dibandingkan lemak tubuh bagian bawah. Hal ini bisa diuji pada wanita
yang sedang diet. Penurunan berat badan cenderung diamati dari
pengukuran tubuh bagian atas yang lebih mudah mengecil.
3. Perempuan memiliki bentuk tubuh lebih kecil dari priaUmumnya,
wanita memiliki perawakan yang cenderung lebih kecil dibandingkan pria.
Ukuran tubuh yang lebih besar membuat pria lebih mudah kehilangan panas
tubuh. Hilangnya panas tubuh dapat meningkatkan metabolisme. Sehingga,
hal tersebut mudah menurunkan berat badan.
4. Hormon tubuhSecara alami, hormon pria
membantu menurunkan berat badan. Testosteron dan hormon pertumbuhan
dapat meningkatkan tingkat metabolisme. Hormon itu bisa meningkatkan
massa otot tubuh. Karena pria menghasilkan lebih banyak testosteron
dibandingkan perempuan, mereka cenderung membakar lemak lebih banyak
daripada wanita.
Selama kehamilan dan siklus menstruasi, sel-sel lemak dalam tubuh
wanita mempertahankan jumlah air akibat perubahan hormonal. Adanya
kandungan air dalam lemak membuat sel-sel lemak memperbesar. Alhasil,
adanya air menyebabkan metabolisme lemak menjadi sulit dilakukan oleh
wanita.
Hormon progesteron yang diproduksi oleh perempuan juga memicu rasa
lapar. Tak hanya itu, progesteron membuat wanita merasa mengantuk dan
kurang berolahraga. Sehingga, hal tersebut semakin memicu kenaikan berat
badan.
5. Faktor kehamilanSel-sel lemak berkembang biak
dan berkembang selama kehamilan. Setelah kehamilan, sel-sel lemak masih
ada dalam tubuh. Setiap kali tubuh makan makanan yang berlebih, sel-sel
lemak akan semakin luas dan membuat berat badan bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar