Beredar mitos di kalangan para atlet profesional jika berhubungan
seks di malam hari sebelum pertandingan bisa menurunkan performa atletik
tubuh. Benarkah demikian?
Adalah Greg Whyte, seorang Profesor of Sport and Exercise di Liverpool John Moores University,
mengatakan bahwa di masa Yunani Kuno masyarakat percaya bahwa aktivitas
seksual yang dilakukan semalam sebelum pertandingan ternyata dapat
menurunkan agresifitas seseorang. Plato adalah orang pertama yang me-review hal ini.
Disebutkan bahwa seorang atlet Olimpiade kala itu bernama Ikkos of
Tarentum dipersiapkan untuk tampil dalam Olimpiade ke-84 tahun 444 SM.
Ia pun diwajibkan makan dalam jumlah yang banyak mulai dari keju hingga
daging kambing. Namun satu hal yang tidak boleh dilakukan Ikkos adalah
berhubungan seks, karena dikhawatirkan kekuatan Ikkos akan menurun saat
pertandingan.
Beberapa tahun kemudian, bangsa Romawi dengan tegas menolak
pernyataan Plato tersebut melalui tulisan Pliny the Elder, penulis
kepercayaan bangsa Romawi kala itu. Dalam tulisan tersebut ia
menyebutkan bahwa berhubungan seks sebelum pertandingan bisa
meningkatkan performa atletik saat bertanding. Sejak saat itulah, mitos
bahwa berhubungan seks bisa meningkatkan kemampuan fisik seseorang
menjadi melekat di pikiran para atlet dunia selama beberapa abad
lamanya.
The Research
Pendapat lain muncul dari Ian Shrier, seorang Sports Medicine Specialist dari McGill University
yang menyebutkan bahwa hanya ada dua cara yang mungkin bahwa seks
sebelum pertandingan dapat mempengaruhi kemampuan atletik tubuh. Pertama
adalah seks dapat membuat atlet lelah dan lemah di hari berikutnya.
Kedua, hubungan seks dapat mempengaruhi kesehatan pikiran sang atlet.
Sebuah uji coba dan penelitian juga pernah dilakukan Sport Science.
Di mana seorang petinju profesional pria dan wanita diuji kemampuan
atletik tubuhnya sebelum dan sesudah berhubungan seks. Hasilnya, para
petinju tersebut mengalami peningkatan kekuatan sebanyak 30 persen dan
mengalami peningkatan hormon testosteron dalam tubuh mereka setelah
berhubungan seks.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Emmanuele A. Jannini Professor of Endocrinology di University of L’Aquila Italy yang
menemukan bahwa tidak berhubungan seks dalam waktu yang panjang
ternyata dapat menurunkan kadar testosteron tubuh. Seperti kita ketahui
bahwa testosteron adalah hormon yang berperan dalam meningkatkan
kekuatan dan pembentukan otot tubuh.
Hingga saat ini, pengaruh seks dengan kemampuan atletik seseorang
masih menjadi perdebatan panjang. Namun terlepas dari hasil penelitian
yang ada, jika muncul pertanyaan apakah seks dapat meningkatkan performa
latihan? Well, jawaban pastinya hanya Anda sendiri yang bisa merasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar