Mendidik anak itu susah-susah gampang.
Apalagi bagi orang tua baru, bisa jadi mereka mengalami kebingungan
bagaimana seharusnya mereka mendidik anaknya. Ada sebagian orang tua
yang mendidik anaknya dengan keras yang membuat anaknya jadi takut, ada
juga sebagian orang tua yang mendidik anaknya dengan memberikan apa saja
yang mereka mau yang membuat anaknya menjadi pribadi yang manja. Lalu,
bagaimanakah sebenarnya cara mendidik anak yang baik dan benar? Berikut
adalah beberapa cara yang bisa dicoba oleh para orang tua.
- Menjadi cermin yang baik
Ketika anak masih kecil mereka cenderung
menggunakan perasaan ketimbang logika. Baru ketika mereka beranjak
dewasa mereka mulai menggunakan logikanya dalam berpikir. Kalau sejak
kecil orang tua sudah memberi contoh perilaku kasar pada anaknya, maka
jangan salahkan kalau anak akan menjadi pribadi yang kasar juga. Tapi
lain halnya kalau kita menerapkan kelembutan, maka anak kita pun akan
menjadi pribadi yang baik.
Cobalah untuk memposisikan diri kita
-orang tua- sebagai cermin dan anak kita sebagai orang yang sedang
bercermin. Bukan tidak mungkin sang buah hati akan mengikuti apa yang
dilihat oleh mata mereka dan apa yang mereka rasa ketika harus
mengalaminya. Kalaupun kita memiliki pembelaan mendidik mereka dengan
keras agar mereka tidak melawan, mindset seperti itu tidaklah
benar. Kalau dari kecil kita sudah memperlakukan mereka seperti itu,
mereka tidak akan mengerti. Mereka masih menggunakan perasaan mereka
untuk melihat bagaimana orang tua mereka, sehingga mereka akan tertawa
kalau kita tertawa dan akan juga marah-marah kalau memang kita
marah-marah.
- Hindari sugesti yang buruk
Perhatikan setiap ucapan yang akan keluar
dari mulut kita sebagai orang tua, karena hal itu juga berpengaruh
dalam mendidik mereka. Ketika kita selalu mengucapkan kata-kata negatif
seperti anak nakal, anak tidak tahu diri, anak durhaka, anak bodoh atau
mungkin kata-kata kasar lainnya, maka secara tidak langsung itu akan
membuat mindset anak kita kalau mereka dimata orang tuanya seperti itu
adanya. Tapi kalau kita mengatakan kata-kata yang positif seperti anak
baik, anak pintar, sayang, manis dan sebagainya, maka kita akan
menanamkan hal yang baik dalam diri mereka.
- Menjadi sosok teman baginya
Jangan ciptakan hubungan senior dengan
junior atau membuat jarak dengan anak karena itu bukan cara yang baik
dalam mendidik anak. Jadilah sosok yang bisa dijadikan teman oleh mereka
sejak dini, jangan sampai menunggu mereka sudah besar. Ketika kita
menjadi sosok teman, maka anak tidak akan merasa takut untuk
mengutarakan apa yang ada di pikiran atau yang mereka rasakan. Kita pun
sebagai orang tua jadi tahu dan bisa memantau bagaimana perkembangan
anak tanpa perlu khawatir atau curiga dengan pergaulan mereka. Cobalah
untuk menjadi orang pertama yang dicari oleh anak ketika mereka
menemukan suatu masalah. Jangan marahi mereka ketika mereka berusaha
menceritakannya kepada kita. Karena kalau kita seperti itu, maka anak
akan ketakutan dan akhirnya kembali menjadikan temannya sebagai tempat
curhatnya.
Bagi para orang tua ketika mendidik anak
perlu mengingat kalau anak Anda adalah Anda. Ketika Anda memaki anak
Anda, maka Anda juga sedang memaki diri Anda. Ketika Anda memukul anak
Anda, berarti Anda juga sedang memukul diri Anda. Oleh karena itu, kita
-orang tua- tidak akan lagi memberi contoh yang buruk, kalau memang
tidak ingin anak kita memiliki pribadi yang buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar