Selasa, 19 Maret 2013

Memelihara Suasana Romantis

Bukan hanya noda pada piring atau baju saja yang bisa pudar. Menjalin cinta selama bertahun-tahun juga dapat memudarkan kemesraan. Namun jangan takut, banyak cara yang dapat dilakukan agar kemesraan kamu dan si dia tetap terjaga, salah satunya adalah memelihara suasan romantis.
  • Jangan ragu bilang cinta
I Love You. Tiga kata yang sederhana namun penuh makna. Jangan ragu untuk mengucapkan kata-kata itu pada pasangan kamu. Sesekali memeluknya juga tak masalah. Hal tersebut sejatinya merupakan ekspresi rasa sayang kamu kepada dia.
  • Mau mendengarkan
Terkadang banyak dari kita tidak suka dikritik, walaupun sebetulnya kritik yang diberikan merupakan kritik yang membangun. Dalam hubungan pun rupanya tak berbeda jauh. Menerima diri masing-masing apa adanya bukan berarti kamu dan pasangan sama-sama menutup telinga terhadapa kritikan. Kritik yang didasari oleh rasa sayang seringkali lebih berharga dari pujian lho. Pasalnya hal itu disampaikan oleh orang yang benar-benar mengenal kamu. Dia akan merasa dihargai dan dicintai ketika kamu menerima kritikan darinya.
  • Curhat
Curhat tidak melulu tentang kegiatan menyampaikan keluhan dan unek-unek dihati. Berbagi kebahagiaan dan perasaan senang juga bisa diartikan sebagai curhat. Dengan membagi kebahagiaan dan perasaan senang kepada pasangan, itu berarti kamu sedang menyebarkan perasaan dan pengaruh positif. Selain itu, berbagi cerita tentang kegiatan kamu dan dia masing-masing juga bukan ide yang buruk.
  • Luangkan waktu berdua
Sesibuk apapun kegiatan kamu, jangan lupa untuk menyediakan waktu bersama dia. Memang, semakin hari teknologi semakin canggih dan sejauh apapun jarak terbentang faktanya kita tetap bisa keep in touch melalui dunia maya.  Namun tetap saja, komunikasi yang baik adalah ketika kamu berada di dekatnya.
  • Berkata jujur
Kata-kata jujur adalah salah satu perekat yang paling kuat. Ketika kamu membuka diri kepadanya dengan berkata jujur, itu berarti dia merasa kalau kamu adalah adalah orang kepercayaannya. Dan diberikan suatu kepercayaan merupakan suatu kebanggan tersendiri serta membuatnya ingin melakukan hal serupa seperti yang telah kamu lakukan kepadanya.
  • Saling berbagi
Mempunyai kekasih itu berarti ada teman berbagi. Ketika kamu mengalami hari-hari yang berat, persoalan yang rumit, kamu tak canggung lagi untuk menceritakan hal itu kepadanya sampai sedetil-detilnya. Tapi jangan lupa, pasangan kamu pun sama sepertimu. Ia juga butuh tempat untuk berbagi dan menceritakan keluh kesah yang dialaminya. Dia butuh kamu sebagai tempat berbagi. Jadi disaat seperti ini, kuburlah perasaan egois itu dalam-dalam.
  • Puji dirinya
Setiap manusia senang jika dirinya dipuji, maka dari itu manusia butuh pujian. Sama halnya dengan pasangan kamu. Kata-kata pujian menandakan kamu memberikan perhatian apa saja yang dilakukannya, kamu menghargainya setiap kali ia berusaha melakukan sesuatu. Namun pujian yang diberikan pun harus tulus dari hati dan bukan pujian yang dibuat-buat.
  • Sabar
Kamu tidak bisa menuntut pasangan kamu untuk bersikap manis setiap hari, karena ada kalanya sikap dia membuat kamu kesal atau membuat kamu badmood. Perpanjanglah kesabaranmu  dan berikan toleransi kepadanya untuk menerima dirinya. Begitupun sebaliknya.

Menjalin Hubungan dgn Pasangan yg lebih Muda

Sekarang ini sudah banyak pria atau wanita menjalin hubungan dengan pasangan yang usianya lebih muda darinya. Bisa jadi salah satu dari kita ada diantaranya. Memang umur hanyalah sebuah angka, tapi perbedaan usia dalam suatu hubungan tak bisa dianggap enteng. Tak jarang perbedaan itu dapat menimbulkan suatu konflik. Lalu bagaimana kita harus menghadapi pacar dengan perbedaan usia tersebut? Berikut adalah beberapa tips bagi kamu yang punya pacar lebih muda. 
  • Jangan terlalu memaksa
Memang bukan jaminan orang yang lebih muda bisa lebih dewasa ketimbang kita yang lebih tua. Oleh karena itu, kamu jangan terlalu memaksa si dia untuk bisa lebih dewasa dalam menyikapi segala masalah yang ada atau peristiwa yang ada di sekitar. Dalam proses si dia menuju kedewasaan ini justru kamu harus bisa membantu dia dengan memberi dia pandangan dan semangat. Perlahan kamu bisa mencoba untuk memberi dia sebuah tanggung jawab dan lihat apa dia sudah memperlihatkan perubahan.
  • Perkuat komunikasi
Jaga komunikasi antara kamu dan dia karena biasanya orang yang lebih muda terpengaruh. Perkuat komunikasi kalian dengan saling terbuka dan saling menghargai. Ketika kamu dan dia sudah bisa berkomunikasi dengan baik maka hubungan yang akan atau sedang kalian jalani bisa berjalan dengan baik dan memberi dampak positif bagi kalian.
  • Pelajari sesuatu tentang dia
Jangan gengsi atau merasa malu untuk belajar dari si dia. Meskipun dia lebih muda bisa jadi dia memiliki pengalaman yang jauh lebih banyak. Siapa tahu hal yang akan kamu dapatkan dari si dia bermanfaat untuk kamu atau bahkan untuk si dia juga. Jadi, kamu tidak perlu sungkan lagi untuk berguru padanya. Karena memang pengalaman adalah guru terbaik.
  • Dia adalah dia
Menikmati dengan menerima kalau dia memang masih muda dan berbagai keunikan yang dimilikinya adalah tips lain berpacaran dengan si “brondong”. Cobalah untuk melihat sisi positif dari hubungan kalian. Berpacaran dengan mereka yang lebih muda biasanya bisa menguji kesabaran kita dan yang nantinya bisa membuat kita jauh lebih muda dan tenang dalam mengatasi masalah. Jadi, jangan berusaha untuk mengubah si dia jadi seperti yang kita mau. Nikmati tiap proses yang ada dalam hubungan kalian.

Kelebihan & Kekurangan Cowok Muda vs Cowok Tua

Ada sebagian orang yang lebih suka menjalin sebuah hubungan dengan pria yang umurnya lebih muda dibandingkan dengan dirinya, namun ada juga yang lebih menyukai pria yang berumur lebih tua darinya dengan alasan dia dinilai lebih bijak dan mampu mengayomi pasangannya. Banyak alasan mengapa mereka memilih satu dari kedua pilihan itu, dan untuk kamu yang masih bingung untuk memilih mana yang kamu suka, apakah cowok muda atau cowok tua, berikut adalah kelebihan dan kekurangan cowok muda versus cowok tua. 

Kelebihan cowok muda:
  1. Cowok yang lebih muda jauh bisa membuat suasana pacaran menjadi menyenangkan karena mereka tahu bagaimana membuat wanitanya senang.
  2. Cowok lebih muda cenderung lebih update dengan hal-hal yang berbau fashion sehingga membuat mereka selalu terlihat menarik dan kita pun termotivasi untuk tampil lebih menarik.
  3. Cowok lebih muda juga cenderung memiliki semangat tinggi entah itu dalam emosinya maupun dalam mencari uang, semangat dan tenaga mereka yang tidak diragukan lagi itu membuat kita bukan hanya bangga menjadi pasangannya, namun “jiwa muda”-nya pun ikut tertular.
Kekurangan cowok muda:
  1. Meskipun mereka bisa membuat pacarnya merasa senang bersamanya, tapi biasanya cowok muda cenderung tidak mempertimbangkan suatu keseriusan dalam sebuah hubungan.
  2. Yang namanya darah muda, sebagian besar dari mereka cenderung masih kekanak-kanakan dan tak jarang masih suka menunjukkan kelabilan emosinya.
  3. Karena kekanak-kanakan yang dimilikinya, mereka akan cenderung sulit diatur.
Kelebihan cowok tua:
  1. Kalau cowok muda bisa membuat suasana pacaran menyenangkan, lain halnya dengan cowok tua, mereka lebih paham bagaimana memperlakukan wanitanya dengan baik tanpa terlihat berlebihan.
  2. Kalau cowok muda terkesan tidak serius dalam berhubungan, cowok tua justru lebih serius dalam menjalani hubungannya dengan menjaga kelanggengan hubungan dia dan kekasih.
  3. Meskipun cowok tua terkesan tidak terlalu mengikuti fashion yang sedang trend tapi penampilan mereka yang rapi dan bersih tidak kalah menarik.
Kekurangan cowok tua: 
  1. Meskipun bukan jaminan, tapi cowok tua biasanya cenderung lebih posesif karena keseriusan yang dimilikinya dengan kekasih.
  2. Kalau cowok muda cenderung sulit diatur, justru cowok tua lebih suka mengatur. Karena dia merasa memiliki pengalaman lebih dan punya hak untuk mengatur.

Tips Menjalin Hubungan Awet dgn Pasangan yg lebih Tua

Jodoh adalah rahasia Tuhan yang benar-benar tidak pernah kita bayangkan keberadaannya. Bisa saja jodoh kita adalah orang terdekat atau bahkan orang yang benar-benar tidak kita kenal sebelumnya. Mungkin juga jodoh kita adalah orang yang lebih muda atau bahkan lebih tua dari kita. Ngomong-ngomong masalah muda dan tua, tentunya sering kita temui persoalan seperti ini dimana mungkin pasangan kamu lebih tua dari kamu atau justru sebaliknya. Berikut ini adalah cara bagaimana menjalin hubungan awet dengan pasangan yang lebih tua. Berikut penjelasnnya: 

1. Bersikap “laki”
Tunjukkan kalau kamu memang tidak malu berhubungan dengan si dia yang usianya jauh lebih tua di atas kamu. Jangan kamu biarkan si dia berjalan sendiri atau mungkin membawa sendiri barang bawaan yang dijinjingnya. Kamu mungkin berpendapat dia tidak akan mempermasalahkan hal seperti itu, tapi jangan salah, justru ketika kamu dengan bangga memegang tangan atau merangkulnya saat kalian berjalan bersama bisa membuat kebanggan tersendiri dalam diri wanita tersebut. Kamu pun akan memiliki nilai lebih di matanya sebagai laki-laki  yang perhatian.

2. Bersikap dewasa
Tidak bisa dipungkiri orang yang lebih tua memiliki ekspektasi sendiri dalam berhubungan. Oleh karena itu, usahakan untuk kamu bisa lebih bersikap dewasa dan tidak labil dalam menyelesaikan persoalan yang mungkin terjadi dalam hubungan kalian. Jangan sampai kamu memperlihatkan sisi kekanak-kanakan kamu ketika dia justru membutuhkan kedewasaan kamu.

3. Menghujani pujian
Seperti apapun jenis wanitanya pasti senang dengan yang namanya pujian. Oleh karena itu sesekali hujanilah dia dengan pujian. Tapi jangan juga melakukan terlalu sering karena akan terkesan bahwa pujian yang kamu beri adalah basa-basi. Hujani dia dengan pujian ketika pilihan kadonya cocok untuk kamu atau dia terlihat lebih segar dengan potongan rambut barunya.

4. Menunjukkan sisi muda
Hal yang menjadi daya tarik dari orang yang usianya lebih muda adalah semangat yang menggebu-gebu. Hal seperti ini jangan kamu hilangkan dari diri kamu. Justru kamu harus menjaga agar si dia terbawa jauh lebih semangat dalam menjalankan aktivitasnya.

Rabu, 06 Maret 2013

Kenali Penyebab Emosi Kamu

Tidak bisa mengendalikan emosi bisa berdampak buruk pada sebuah hubungan. Bisa saja ketika kamu marah hal tersebut membuat si dia sedih karena luapan emosi tadi. Emosi memang tidak bisa dipungkiri ada dalam diri masing-masing individu. Tapi selama kita mengenal pemicu terjadinya emosi, maka setidaknya kita bisa menghindari agar emosi tidak dengan mudah terjadi. Beberapa pemicunya adalah: 

1. Kurang istirahat
Mulai sekarang cobalah untuk istirahat cukup kalau memang kamu tidak ingin kemarahan muncul yang ujungnya malah akan membuat kamu merasa bersalah dengan si dia. Ketika kita kurang istirahat terutama tidur, maka kita akan mudah merasa lelah dan kita pun akhirnya mudah terpancing emosi. Jadi, cobalah untuk mengatur jam pola tidur kamu dengan baik dan benar.

2. Kondisi kesehatan
Kurang istirahat saja sudah bisa memicu emosi, apalagi kalau kondisi kesehatan yang tidak optimal. Ketika kita sedang tidak dalam kondisi yang fit, maka kita akan rentan terkena emosi. Jadi, kalau memang kondisi kesehatan kamu sedang tidak baik kurangi berhadapan dengan masalah-masalah yang akan membuat kamu emosi. Emosi dapat dikendalikan dan hubungan kamu dengan si dia pun dapat diselamatkan.

3. Kelabilan emosi
Tidak bisa dipungkiri kelabilan itu bermasalah. Begitu juga dengan kelabilan emosi. Ketika kita menyadari kalau ternyata kita labil, usahakan untuk tidak terlalu banyak terlibat dalam hal-hal yang menguras emosi. Sebagai contoh, kamu tahu kalau si dia akan sibuk dengan kerjanya dan tidak akan sempat membalas sms atau telepon dari kamu, sebaiknya kamu tidak perlu menghubungi dia dan berharap banyak sms atau telepon kamu akan direspon guna menghindari emosi.

4. Stres berlebih
Pemicu berikutnya sudah tidak asing lagi di telinga para orang-orang yang belum bisa mengontrol emosinya. Merasa stres dengan pekerjaan atau keadaan bisa memicu emosi yang seharusnya bisa dihindari. Kalau memang kamu sedang merasa tertekan terutama dengan kondisi hubungan kamu dan si dia, lebih baik menghindar untuk menenangkan diri. Lakukan hal yang membuat kamu senang guna melepaskan beban itu. Kamu bisa melibatkan si dia atau melakukannya sendiri juga tak jadi masalah.

Jumat, 01 Maret 2013

Bagaimana Seharusnya Mendidik Anak

Mendidik anak itu susah-susah gampang. Apalagi bagi orang tua baru, bisa jadi mereka mengalami kebingungan bagaimana seharusnya mereka mendidik anaknya. Ada sebagian orang tua yang mendidik anaknya dengan keras yang membuat anaknya jadi takut, ada juga sebagian orang tua yang mendidik anaknya dengan memberikan apa saja yang mereka mau yang membuat anaknya menjadi pribadi yang manja. Lalu, bagaimanakah sebenarnya cara mendidik anak yang baik dan benar? Berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba oleh para orang tua. 
  • Menjadi cermin yang baik
Ketika anak masih kecil mereka cenderung menggunakan perasaan ketimbang logika. Baru ketika mereka beranjak dewasa mereka mulai menggunakan logikanya dalam berpikir. Kalau sejak kecil orang tua sudah memberi contoh perilaku kasar pada anaknya, maka jangan salahkan kalau anak akan menjadi pribadi yang kasar juga. Tapi lain halnya kalau kita menerapkan kelembutan, maka anak kita pun akan menjadi pribadi yang baik.
Cobalah untuk memposisikan diri kita -orang tua- sebagai cermin dan anak kita sebagai orang yang sedang bercermin. Bukan tidak mungkin sang buah hati akan mengikuti apa yang dilihat oleh mata mereka dan apa yang mereka rasa ketika harus mengalaminya. Kalaupun kita memiliki pembelaan mendidik mereka dengan keras agar mereka tidak melawan, mindset seperti itu tidaklah benar. Kalau dari kecil kita sudah memperlakukan mereka seperti itu, mereka tidak akan mengerti. Mereka masih menggunakan perasaan mereka untuk melihat bagaimana orang tua mereka, sehingga mereka akan tertawa kalau kita tertawa dan akan juga marah-marah kalau memang kita marah-marah.
  • Hindari sugesti yang buruk
Perhatikan setiap ucapan yang akan keluar dari mulut kita sebagai orang tua, karena hal itu juga berpengaruh dalam mendidik mereka. Ketika kita selalu mengucapkan kata-kata negatif seperti anak nakal, anak tidak tahu diri, anak durhaka, anak bodoh atau mungkin kata-kata kasar lainnya, maka secara tidak langsung itu akan membuat mindset anak kita kalau mereka dimata orang tuanya seperti itu adanya. Tapi kalau kita mengatakan kata-kata yang positif seperti anak baik, anak pintar, sayang, manis dan sebagainya, maka kita akan menanamkan hal yang baik dalam diri mereka.
  • Menjadi sosok teman baginya
 Jangan ciptakan hubungan senior dengan junior atau membuat jarak dengan anak karena itu bukan cara yang baik dalam mendidik anak. Jadilah sosok yang bisa dijadikan teman oleh mereka sejak dini, jangan sampai menunggu mereka sudah besar. Ketika kita menjadi sosok teman, maka anak tidak akan merasa takut untuk mengutarakan apa yang ada di pikiran atau yang mereka rasakan. Kita pun sebagai orang tua jadi tahu dan bisa memantau bagaimana perkembangan anak tanpa perlu khawatir atau curiga dengan pergaulan mereka. Cobalah untuk menjadi orang pertama yang dicari oleh anak ketika mereka menemukan suatu masalah. Jangan marahi mereka ketika mereka berusaha menceritakannya kepada kita. Karena kalau kita seperti itu, maka anak akan ketakutan dan akhirnya kembali menjadikan temannya sebagai tempat curhatnya.
Bagi para orang tua ketika mendidik anak perlu mengingat kalau anak Anda adalah Anda. Ketika Anda memaki anak Anda, maka Anda juga sedang memaki diri Anda. Ketika Anda memukul anak Anda, berarti Anda juga sedang memukul diri Anda. Oleh karena itu, kita -orang tua- tidak akan lagi memberi contoh yang buruk, kalau memang tidak ingin anak kita memiliki pribadi yang buruk.

Tips agar Anak Leluasa Bercerita

Membuat anak agar bisa terbuka dengan orang tuanya memang susah-susah gampang. Akan menjadi susah kalau kita tidak tahu bagaimana cara menempatkan diri kita sebagai orang tua. Sebaliknya, akan jadi mudah kalau kita sudah tahu bagaimana harus bertindak agar anak dengan leluasa bercerita. Berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua yang mengingini anaknya agar lebih terbuka. 
  • Tidak memaksa
Coba bayangkan kalau kita dipaksa untuk menceritakan suatu hal yang tidak ingin kita ceritakan, tentu tidak menyenangkan, bukan? Kalau kita ingin anak kita merasa nyaman dan akhirnya membuat mereka mau terbuka dengan kita, hindari untuk memaksa mereka bercerita. Lebih baik posisikan diri kita sebagai teman yang senantiasa dijadikan tempat curhatnya ketika mereka ingin bercerita.
  • Lebih gigih
Alasan dibalik ketidakterbukaan anak pada orang tua bisa jadi karena mereka memang membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk bisa membuka diri pada orang tuanya. Apalagi ketika sang anak berpikir dia akan mendapat respon negatif kalau dia mencoba untuk bercerita. Oleh karena itu, orang tua harus bisa lebih gigih dalam menyakinkan anaknya kalau mereka bisa bercerita apapun tanpa langsung dihakimi.
  • Gunakan waktu aktif anak
Suasana sepi, tenang atau waktu khusus untuk bercerita bisa membuat anak merasa tegang dan berujung pada kebisuan. Anak bisa jadi enggan untuk bercerita. Bagi sebagian anak justru perlu suasana yang dimana mereka dapat dengan leluasa untuk bercerita. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua perlu jeli dalam memanfaatkan aktivitas yang sedang mereka lakukan. Misalnya ketika mereka sedang nonton tv, disela-sela kegiatan bermainnya atau kegiatan serupa.
  • Mulai dengan topik kesukaan anak
Kita akan merasa nyaman ketika berada pada suasana yang memang bisa membuat kita nyaman. Begitu juga dengan anak-anak. Kita bisa mencoba dengan membicarakan hal-hal yang membuat mereka tertarik untuk membicarakannya, misal berbicara tentang hobi mereka atau topik lainnya. Ketika anak sudah merasa nyaman, kita bisa menjadikan hal tersebut sebagai pengantar untuk membahas hal yang lainnya.
  • Jangan membuat jurang antara anak dan orang tua
Salah satu alasan anak tidak bisa terbuka adalah ketika orang tua membuat jurang. Terkadang orang tua menuntut anak harus begini-begitu sehingga membuat anak jadi tertekan. Cobalah untuk masuk ke dunia anak agar jurang itu hancur dengan sendirinya. Dengan kita mencoba untuk masuk ke dunia mereka, maka kita akan bisa dengan mudah menstimulasi mereka untuk bercerita.
  • Kebersamaan keluarga
Sesibuk apapun kita dalam mencari nafkah, berilah waktu yang memang dikhususkan untuk keluarga. Kita bisa mengatur sebuah liburan atau kegiatan kebersamaan lainnya yang bisa jadi ajang untuk membuka obrolan. Mulailah dengan obrolan ringan dan obrolan yang intim. Kita bisa memodifikasi dengan membuat permainan yang bisa membuat mereka merasa tidak seperti diinterogasi atau lainnya. Jadi, selain bisa menghabiskan waktu bersama keluarga, keterbukaan pun makin tercipta.

Trik Menghindari Topik Sensitif di Tempat Kerja

Di dunia perkantoran, kebiasaan berdiskusi memang sudah menjadi tradisi. Diskusi yang di bicarakan pun bermacam-macam, mulai dari hal-hal penting yang meliputi kantor sampai berita para artis yang kawin cerai. Tapi dari semua itu, ada saat dimana diskusi yang berlangsung mulai membicarakan topik-topik yang sensitif seperti halnya agama, politik, seks sampai masalah keuangan. Lalu kalau sudah begini bagaimana cara menghindarinya? Berikut beberapa triknya. 
  • Hindari mereka yang mencoba memulai diskusi
Ini merupakan langkah awal bagi Anda yang tak mau terlibat didalamnya. Sebisa mungkin, jauhi kelompok yang mencoba mendiskusikan isu-isu yang bersifat memecah belah seperti permasalah agama, politik dan sebagainya. Disamping itu, kita juga harus tetap bersikap professional ketika berada di dekat mereka dan menghindari sikap kasar atau konfrontasi.
  • Jangan mau terlibat
Pepatah bilang diam itu emas, dan untuk masalah topik sensitif yang Anda seringkali rasakan, pepatah tersebut memang benar. Dengan diam, kita menunjukkan bahwa kita tidak mendukung tindakan mereka itu. Dan dengan bersikap diam, perlahan mereka akan menyadari bahwa Anda tidak tertarik dengan segala yang dibicarakannya.
  • Ubah topik pembicaraan
Untuk diterima dalam suatu lingkungan, tak jarang kita harus mengikuti apa yang ada dalam lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini termasuk forum diskusi. Sering kita merasa dengan adanya komunikasi yang dijalin, hal itu akan merekatkan kedekatan satu sama lain. Tapi bagaimana kalau topik yang dibicarakan enggan kita dengar? Mungkin Anda menyukai mereka, hanya saja topik pembicaraan yang sedang berlangsung yang enggan didengar. Untuk mengatasi hal tersebut, cobalah ubah topik pembicaraan. Hal seperti ini tidak bisa dilakukan hanya sekali dua kali, coba lakukan sesering mungkin setiap kali Anda menghadapi situasi seperti ini. Utarakan pada mereka bahwa kita ingin tetap menjadi bagian dari diskusi tapi bukan dengan topik yang sensitif.
  • Menghindar dengan sopan
Jika ketiga cara tadi tidak ampuh, ada baiknya bagi Anda untuk memilih pergi atau beralih ke tempat lain saat rekan-rekan kerja membicarakan topik-topik sensitif itu. Perasaan tidak nyaman yang menggeluti perasaan Anda sebaiknya diutarakan dengan meninggalkan forum diskusi. Tapi ingat, kita juga perlu sopan dan santun saat mengutarakan niat kita meninggalkan perkumpulan tersebut. Seandainya masih ada juga yang bertanya, jangan ragu utarakan alasan yang jujur. Dengan begitu, mereka akan tahu bahwa Anda merasa tidak nyaman dengan semua hal yang sedang di bicarakan.
  • Lapor pada atasan
Segala sesuatu yang terjadi pasti ada jalan keluarnya. Kalau hal ini sudah mengganggu pikiran Anda dan membuat Anda benar-benar merasa tidak nyaman sebaiknya laporlah kepada atasan. Jangan takut selagi Anda benar dan selama pembicaraan cenderung kearah kasar dan melecehkan.